Kamis, 10 Juli 2014

Lapran Perjalanan ke Bandung



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jwa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota  Bandung dahulunya disebut juga dengan Paris van Java karena keindahannya.Di kota itu banyak berbagai tempat wisata,baik tempat wisata ilmu pengetahuan,wisata rekreasi maupun wisata belanja.
Dalam mata kuliah pengetahuan Tekstil, dosen kami, Ibu Dewi Sulisyanthini mengajak kami, Mahasiswa pendidikan tata busana 2013 untuk melakukan study tour di beberapa tempat di kota Bandung. Kunjungan ini dilaksanakan pada 17 Desember 2013. Adapun tempat yang kami kunjungi yaitu di C59 dalam bidang industri garmen tshirt printing (kaos oblong sablon), kemudian lanjut ke Batik Komar dan Wisata Ilmu sutera Dayang Sumbi yang berlokasi di archamanik sindanglaya . Selain itu, kegiatan Study Tour ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman mengenai materi pengetahuan tekstil khususnya mengenai materi serat, benang dan kain tekstil. 

1.2 C59 
C59 merupakan kependekan dari Caladi Lima Sembilan merupakan nama salah satu  gang di kota Bandung. Ditempat ini Marius Widyarto Wiwied  dikenal dengan nama Wiwied memulai usahanya dalam bidang industri garmen tshirt printing (kaos oblong sablon). Filosofi bisnis pak Wiwied  terinspirasi dari burung Caladi yang berasal dari bahasa Sunda yang berarti burung pelatuk. 

Pak Wiwied mengartikan Caladi sebagai 5 citra dan 9 cita-cita, lima citra itu menggambarkan karakter sumberdaya manusia yang dimiliki C59 yakni, cakap, cerdik, cermat, cepat, dan ceria. Sedangkan 9 cita-citanya adalah customersatisfaction, company profit, confident working atmosphere, control, collaboration, clear mind, creativity, dan consultative. Pak Wiwied juga ingin seperti burung pelatuk Woody Woodpecker yang tidak mau kalah dari pesaingnya, dan bila kita perhatikan burung pelatuk selalu fokus ketika mematuk pohon, Pak Wiwied pun ingin selalu fokus di bidang garmen.        
                                      
1.3 Batik Komar
Batik komar didirikan oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds batik Komar didirikan pada tahun 1998 di kota  Bandung . Karya batik monumental yang pernah dibuat adalah batik terpanjang di dunia dengan panjang kain 446,6 metertanpa sambungan dengan memiliki motif sebanyak 404 motif dari sabang hingga merauke dengan komposisi warna 112 warna berbahan dasar sutera tenun yang di buat di majalaya- bandung.

1.4 Wisata Ilmu sutera Dayang Sumbi
Padepokan Dayang Sumbi, adalah pelopor wisata ilmu sutera yang pertama di Indonesia, terletak di Jalan Arcamanik Sindanglaya km.4, Kampung Pamoyanan, Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, Bandung Timur. Wisata Ilmu Sutera Bandung, berada di daerah pegunungan yang tidak terlalu jauh dari kota dengan udara yang segar, dikarenakan pemeliharaan ulat sutera yang baik minimal berada 700 meter di atas permukaan laut..Wisata Ilmu Sutera Bandung, dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari Bandara Husein Sastra Negara dan Tol Pasteur Bandung. Padepokan Dayang Sumbi menawarkan wisata ilmu yang diharapkan akan membentuk pemahaman masyarakat tentang sutera. Memberi anak-anak dan generasi muda pengalaman unik. Mereka tidak hanya mendengarkan teori saja tentang ulat sutera tetapi dapat bersentuhan dan berinteraksi langsung.
1.5  Tujuan
Adapun tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.      Menambah wawasan tentang beberapa tempat wisata ilmu pengetahuan di kota bandung
2.      Mahasiswa dapat melihat praktek secara langsung pada proses penyablonan kaos oblong, mencoba membantik sendiri dengan metode batik cap maupun batik tulis serta melihat perkembangbiakan ulat sutera dalam proses pembuatan serat menjadi kain dari ulat sutera.
3.      Menambah pengalaman mahasiswa dengan diadakannya Study Tour.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

1.1    Waktu dan tempat Kegiatan
Bandung, 17 Desember 2013

05.30                berangkat dari jakarta ke bandung dengan menggunakan bus

08.30 – 10.30  tiba di C59 tempat penyablonan, di C59 kita diberi teori atau arahan bagaimana proses membatik, tetapi tidak hanya mendengarkan teori saja kita juga melihat langsung praktek pembuatan kaos sablon ini.

11.00 – 02.30  tiba di Batik Komar, di batik komar ini kita diajarkan bagaimana cara membatik dengan metode pengecapan, kita diberi kain putih seukuran saputangan guna untuk menciptakan motif yang kita sukai dengan metide pengecapan ini. Selain itu pak Komar juga membagi Ilmunya bagaimana cara membatik dan bagaimana ia memulai usaha batik komar ini, serta beliau pun memberi beberapa pertanyaan dan memberikan hadian bagi mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaannya.

15.00 – 18.00  tiba di  budidaya ulat sutra dayang sumbi, setibanya di wisata ulat sutera ini, mahasiswa isoma, dengan disediakannya kupon pengambilan makanan, setelah itu kita berada di ruangan untuk mengikuti materi yang akan di jelaskan oleh pembicara mengenai metamorfosis ulat sutera dan proses menjadi serat sutera dan di sini kami di izinkan untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan ulat-ulat sutera lucu yang sedang memakan daun mmurbei.

18.30 – 21.00 tiba di rumah makan ciampelas, disini kami singgah untuk makan malam sekalian mlakukan sholat maghrib dan isya berjamaah. Selain itu kami di beri waktu 1 jam untuk belanja oleh-oleh di daerah ciampelas.

09.00               Pulang menuju jakarta dan setibanya di kampus pukul 01.00 tengan malam

1.2. Biaya
Biaya untuk mengikuti Study Tour sebesar Rp. 127.000 / orang



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dari penulisan laporan ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan mengadakan study tour ini bermanfaat baanyak bagi kami, selaku mahasiswa. Karena kami di beri kesempatan untuk melihat proses penyablonan, proses membuat batik tulis maupun cap secara langsung dan kami diizinkan mempraktekkannya sehingga membuat kami lebih paham dan juga kami tidak hanya mendengarkan teori saja tentang ulat sutera tetapi dapat bersentuhan dan berinteraksi langsung sekaligus berfoto-foto dengan ulat sutera. Semoga study tour ini dapat mambantu kami memudahkan beljar mengenai mata kuliah pengetahuan tekstil serta membangun kreatifitas kami dalam berwirausaha.

3.2 Saran
Penyusun dengan segala keterbatasan yang ada, menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhirnya, penyusun berharap,mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Lampiran